(021) 8269 3450
Fifaldi Mahasiswa IBM Bekasi yang Unjuk Keberanian

Fifaldi Mahasiswa IBM Bekasi yang Unjuk Keberanian

Penulis : Yoni Haris Setiawan

(UPT Perpustakaan dan Publikasi Digital IBM Bekasi)

IBMB News.- Siapa bilang seseorang yang pendiam, pemalu dan kurang gaul tidak dapat menunjukkan kelebihannya? Selama ini bila kita melihat selintas atau berpas-pasan dengan seseorang sering berpraduga tidak baik bahkan tidak responsif. Sehingga menganggap seseorang itu tidak memiliki potensi, kompetensi, keterampilan, bakat, dan minat. Mungkin bisa jadi membatin; “Dingin amat nih anak, apa sih kemampuannya?”


Adalah Fifaldi Surya Alfasnyah Mahasiswa Manajemen Semester 2 (dua) Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi, pada awalnya masuk Kampus IBM Bekasi banyak menyendiri, pendiam, pemalu kurang gaul (baca; minder), dan belum kelihatan potensi yang dimilikinya. Namun, seiring dengan jalannya waktu, sosok Fifaldi mengalami perubahan secara bertahap, Ia pun aktif dalam organisasi mahasiswa (ORMAWA). Saat ini bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMAMA) dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Ghazi IBM Bekasi.

Perubahan Fifaldi ditunjukkan dengan keberaniannya mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan ORMAWA dan Kampus. Di antaranya Aksi Bela Palestina, suaranya sangat lantang meneriakan ”Free… Palestine, Free… Palestine, Free… Palestine! Hancurkan Zionis Israel, Adili Zionis Israel, Merdeka Palestina!” 


Selain teriak keras pada Aksi Bela Palestina, Fifaldi unjuk kelebihan, keterampilan, kompetensinya pada kuliah tujuh menit (Kultum) yang diagendakan LDK Al Ghazi. Fifaldi dengan penuh keberanian dan tenang naik mimbar menyampaikan Kultum usai shalat dzuhur di tengah-tengah jamaah, juga dihadir Wakil Rektor II (Venny Oktaviany), dan Wakil Rektor III (Epen Supendi) serta para dosen di Masjid Babul Ilmi Kampus 2 FEB IBM Bekasi (Selasa, 21/05/2024) dengan mengangkat tema “Taubat”.

Fifaldi tegak berdiri di atas mimbar tanpa ragu-ragu mengajak kepada jamaah untuk senantiasa merenungkan tentang pentingnya taubat dalam hidup kita. Ia memaparkan bahwa taubat merupakan salah satu rahmat besar yang diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada hamba-Nya. Allah Subhanahu wa ta'ala selalu terbuka untuk menerima taubat hamba-Nya, tanpa memandang seberapa besar dosa yang telah dilakukan.

Dengan penuh semangat dalam Kultumnya, Ia juga menyitir Alqur’an Surat Az-Zumar ayat 53 yang artinya: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”.


Memasuki akhir kultum, Fifaldi menjelaskan bahwa manusia tidak luput dari dosa, untuk mengikis segala dosa, manusia diperintahkan untuk bertaubat. Taubat adalah jalan untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah. “Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk bertaubat dan meningkatkan kualitas keimananan kita” pesan Fifaldi. 

Ada makna yang tersirat dari sosok Fifaldi, jika terus dilatih, diarahkan dan diaktifkan dengan berbagai aktifitas yang positif, seseorang akan menunjukkan kelebihannya. Ibarat pepatah “diam itu emas” tapi emas itu tidak akan berkilau jika didiamkan terus. Fifaldi adalah “Mutiara dalam Sekam” bila ditempatkan pada tempatnya yang bukan sekam maka akan berkilau dan memancarkan cahaya. Asahlah dan saling berbagi antar mahasiswa yang telah aktif pada mahasiswa yang masih terpendam potensinya. Maka galilah, dan akan beraksi dengan kemampuannya. [*]

#Jiwa Muda_Semangat Berkarya!

Share This

Comments