(021) 8269 3450
Mencengangkan! Mahasiswa Merasakan Hal Ini Di Ruang Perpusidigit IBM Bekasi (2)

Mencengangkan! Mahasiswa Merasakan Hal Ini Di Ruang Perpusidigit IBM Bekasi (2)

Penulis: Yoni Haris Setiawan

(UPT Perpusidigit IBM Bekasi)



Foto Ilustrasi: Aktifitas Mahasiswa di UPT Perpusidigit IBM Bekasi


Terkadang suatu tempat dalam sebuah gedung memiliki kisah eksentrik tersendiri. Kampus sebagai science and education center yang kesehariannya ruang-ruang kelas diisi dengan berbagai disiplin keilmuan sangat berpengaruh terhadap cara berfikir sivitas akademikanya. Bagaimana sivitas akademika merasakan hal lain di ruang perpustakaan sebagai pusat peradaban literasi?


IBMB News. FIRMAN Allah Swt dalam Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 mengemukakan “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat”. Ayat ini dengan tegas Allah Swt memberikan jaminan kepada umat muslim yang dibarengi dengan keimanan dengan mengangkat derajat bagi yang erius dan konsisten dalam memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan.


Foto Ilustrasi: para Cendekiawan Muslim di Perpustakaan Bait al-Hikmah (Internet)

Allah Swt Al-Aliyyu (Maha Tinggi) membuktikannya kepada hamba-Nya. Salah satu Nabi dan Rasul yang diberikan mukjizat  dapat menulis, membaca, menghitung dan menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Nabi dan Rasul  itu adalah Idris Alaihis Salam manusia pertama dalam sejarah dunia yang memiliki pengetahuan mendalam pada banyak bidang ilmu pengetahuan.

 

Ilmu pengetahuan tidak akan lekang dan tidak akan sirna ketika secara simultan di amalkan, bahkan ilmu yang bermanfaat menjadi jariyah yang tidak terputus. Sungguh dahsyat di jagad raya ini, Sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib yang diberi gelar Babul ‘Ilm (pintu ilmu) karena kepribadian dan dedikasinya yang luar biasa di mata Rasulullah SAW.  Selain itu, Zaid bin Tsabit dipercaya oleh Rasulullah untuk menjadi penulis Alqur’an karena kekuatan daya ingat dan kecerdasannya. Zaid bin Tsabit diakui sebagai ulama di Madinah yang keahliannya meliputi bidang fiqih, fatwa dan faraidh (waris).


Perpustakaan Gerbang Peradaban Literasi


Masih takut dan enggan datang ke Perpustakaan? Sejarah telah membuktikan orang-orang yang memiliki khazanah ilmu pengetahuan dengan kemudahan, dan Allah Swt telah menjamin dengan mengangkat derajat dan kemuliaan. Umat Islam (muslim) pernah memiliki perpustakaan Bait al-Hikmah terbesar di dunia. Harun ar Rasyid  khalifah kelima dari kekhalifahan Dinasti Abbasiyah karena kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, dan hasil mahakarya para cendekiawan muslim tersimpan dengan rapi  dalam bangunan perpustakaan yang dipersembahkan untuk dunia dan umat manusia.



Foto Ilustrasi: Perpustakaan Bait al-Hikmah Di Bagdad sebelum Di serang Bangsa Mongol (Internet)


Dunia Islam menggemparkan, dunia non-Islam menggempurnya. Ya, dunia Islam telah menorehkan era kejayaan--keemasan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan. Harun ar Rasyid telah meletakan pondasi peradaban literasi Islam yang sangat dahsyat sebagai orang pertama yang membangun Bait al-Hikmah di Baghdad pada masa Dinasti Abbasiyah yang berfungsi sebagai perpustakaan, tempat penerjemahan dan penelitian.

 

Dunia non-Islam menggempurnya, Bangsa Mongol lebih mementingkan harta dibanding khazanah ilmu pengetahuan. Perpustakaan Bait al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dirusak, dihancurkan, dibakar atau dibuang ke Sungai Tigris disebabkan serangan bangsa Mongol (1258). Bangsa Mongol telah menggempur dan menghancurkannya, ribuan manuskrip berharga, catatan ilmu pengetahuan yang telah dikumpulkan sejak era keemasan Islam ikut musnah, hasil jerih payah para cendekiawan.


Saatnya para mahasiswa giat dan menggelorakan semangat menyusun membuat karya-karya ilmu pengetahuan sebagaimana yang telah diteladankan para cendekiawan Muslim terdahulu. Mengawalinya dengan sering berkunjung, kecintaan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang aktfiitas, bercengkrama yang menyenangkan, menginspirasi dan mengedukasi. Dengan menulis yang sederhana, menjadi penulis pada kegiatan-kegiatan di lingkungan kampus.


Apa Benar Perpustakaan itu Membuat Tidak Betah? 


Annisa Hamidah Mahasiswi Manajemen yang sedang menyusun skripsi mengutarakan pengalamannya selama mencari referensi dan menyusun skripsi perihal yang dirasakan di ruang UPT Perpusidigit IBM Bekasi.  “Saya jadi rutin berkunjung ke UPT Perpusidigit IBM Bekasi karena suasananya tenang dan nyaman. semoga dapat lebih maju dan menciptakan lebih banyak lagi program dan kegiatannya” kata Annisa.



Foto: Anisa Hamidah dan Amanda Nur Amalia Putri sedang mengerjakan tugas


Begitu pula dengan Amanda Nur Amalia Putri salah satu Mahasiswi Ekonomi Pembangunan, mengharapkan UPT Perpusidigit IBM Bekasi lebih maju dan banyak lagi koleksi buku-buku untuk referensi tugas kuliah. “Aku rutin datang untuk mencari buku dan mengerjakan skripsi karena kondisi perpus bersih, tenang dan nyaman” ungkap Amanda.

 

‘UPT Perpusidigit IBM Bekasi berasa tenang, nyaman, bersih untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah sehingga membuat Aku sering berkunjung. Semoga buku-bukunya semakin lengkap agar mempermudah mahasiswa untuk mengerjakan berbagai tugas” tukas Siti Nurpadilah (Mahasiswi Akuntansi).



Foto: Siti Nurpadilah Ayunda Haidarol Nursyamsiah, dan Al Istqomah sedang menyusun  skripsi


Lain halnya dengan Mahasiswi Akuntansi yang satu ini, Al Istiqomah selama tujuh semester tidak pernah mengunjungi perpustakaan manapun. Baru di penghujung semester delapan kali ini Ia sering berkunjung ke UPT Perpusidigit IBM Bekasi, karena sedang menyusun skripsi.

 

“Ternyata asyik juga di perpus kampus, nongkrong sambil mengerjakan skripsi, suasananya aman, nyaman, dan tenteram, AC nya sejuk. Salah satu program yang dapat mengasah keterampilan mahasiswa yaitu kegiatan Koran IBM Bekasi sebagai media publikasi tulisan sivitas akademika. Berharap bukunya ditambah terus lebih lengkap untuk membantu referensi dan sumber tulisan” kata Al Istqomah.  



Foto: Andini dan Siti Nurpadilah sedang diskusi tugas Skripsi


Andini yang berasal dari daerah Kepulauan Meranti Riau yang saat ini mengambil Program Studi Akuntansi di IBM Bekasi merasakan sesuatu yang tidak biasanya. Ia pun sedang menyusun skripsi. “Saya sering ke perpus kampus mengerjakan tugas-tugas dan mencari referensi, perpus kampus kondisinya bersih, nyaman, rapi. Para mahasiswa pun digali, dikembangkan, dibimbing potensi dan keterampilannya, salah satunya dengan program IBMB News sebagai pembawa berita, host atau presenter, semoga makin lengkap” papar Andini. 


Mahasiswa sebagai intelektual atau cendekia muda semestinya geram dengan ribuan manuskrip berharga, catatan ilmu pengetahuan yang telah diluluh lantakkan. Apabila suatu bangsa dibangun dengan ketidakcintaan pada ilmu pengetahuan, maka yang terjadi ialah tidak adanya penghormatan, penghargaan dan pengagungan peradaban literasi umat manusia. Secara tidak langsung, tidak disadari bangsa tersebut telah melakukan pembangkangan terhadap firman Allah Swt.



Foto: Sambil lesehan santai mengerjakan tugas di UPT Perpusidigit IBMB


Generasi muda apalagi saat ini telah memasuki Gen-Z, apabila kehilangan sejarah yang telah membangun peradaban literasi (ilmu pengetahuan), maka generasi itu akan kosong, kerontang, hilang dari peradaban dan tidak memiliki semangat untuk memburu dan menimba ilmu pengetahuan, akan rusak etika generasi dan bangsa ini. 

 

Bersambung...........

 

#Salam Literasi_Indonesia Berkarya!

#Jiwa Muda_Semangat Berkarya!


 

Share This

Comments